obachti 95 - Manusia tidak akan
pernah kehilangan dahaga haus akan rasa ingin tahu dan ilmu pengetahuan. Saking
ingin membuktikan dan mengetahui hal lain terkait dengan proses penciptaan alam
semesta, dibuatlah mega proyek The Large Hedron Collider yang super besar dan
rumit. Risiko terburuk proyek ini menjadikan ketakutan penduduk dunia yaitu
kiamat. Proyek ini sering disebut pula proyek membuat mesin waktu. Proyek
yang super gila.
Apa itu Large Hadron Collider?
The Large Hadron Collider (LHC) adalah cincin “Akselerator Partikel” dan
“Atom-Smasher” dengan ukuran sangat besar. LHC memiliki keliling 27 km pada
kedalaman 175 meter di bawah tanah. Cincin itu terdiri dari 9300 kumparan
magnet superkonduktif yg dirangkai seperti sosis dan didinginkan dengan sekitar
96 ton helium cair.
LHC adalah proyek pembangunan sebuah mesin super raksasa, super rumit, dan
tentu super mahal. Proyek ini membutuhkan waktu 40 tahun dan mulai dibangun
pada tahun 1971. LHC selesai terpasang pada akhir 2008 dan Warming Up
generatornya akan dilakukan pada pertengahan 2009. Reaktor LHC akan beroperasi
penuh paling lambat tahun 2012 sesuai dengan rencana semula. (lihat web site CERN
www.public.web.cern.ch/public)
Mesin ini juga disebut sebagai kulkas super raksasa dan oven super raksasa,
karena dalam pengoperasiannya nanti akan didinginkan sampai – 271 derajat
Celcius menggunakan helium cair dan setelah tabrakan partikel nantinya akan
menghasilkan panas sampai 100.000 derajat celcius.
Lokasi proyek LHC berada di perbatasan Perancis dan Swiss. LHC dibuat oleh para
ilmuwan jenius di CERN yang dirancang untuk memecahkan partikel yang diharapkan
dapat menjawab beberapa pertanyaan dalam fisika kuantum.
CERN adalah organisasi penelitian nuklir Eropa yang bermarkas di Jenewa yang
didirikan pada tahun 1954. Saat ini organisasi ini mempekerjakan hampir 8.000
ilmuwan jenius (separo dari jumlah ilmuan pratikel seluruh dunia) yang mewakili
580 universitas yang berasal dari 80 negara. CERN juga adalah institusi yang
menemukan internet pertama kali pada tahun 1989. Institusi ini membuat
teknologi www (world wide web) yang ditemukan oleh salah satu anggota CERN
yaitu Tim Berners-Lee. CERN memiliki laboratorium penelitian partikel yang
terbesar di dunia.
Mega proyek ini dibangun dengan anggaran Rp. 53,3 Trilliun atau lebih dari
separo dari biaya yang dibutuhkan untuk membuat proyek Jembatan Selat Sunda.
Referensi lain menyebutkan biaya yang dibutuhkan totalnya adalah $ 9 Milliar.
Beberapa negara yang terlibat memiliki kontribusi dalam hal pendanaan pembuatan
proyek dan termasuk biaya operasionalnya.
Cara Kerja LHC (bisa menjadi mesin waktu?)
LHC terdiri dari dua pipa cahaya yg berdekatan dimana masing-masing pipa berisi
sekelompok proton yg “berlari” mengilingi cincin utama secara berlawanan arah.
Setiap kelompok proton tersebut didorong” oleh mesin LHC sehingga bisa
mengandung energi sebesar 7 Trilyun Volt (7 TeV) atau setara kereta super cepat
yang bergerak dengan kecepatan penuh. Kecepatan proton tadi hampir menyamai
kecepatan cahaya. Idenya adalah untuk mengfokuskan energi besar ini ke dalam
ruang sekecil mungkin.
Pada 4 titik tertentu 2 pipa tersebut akan bersilangan satu sama lain sehingga
2 kelompok proton tadi akan saling bertabrakan dg total energi sebesar 14 TeV
dan menghasilkan 600 juta partikel per detik. Pada titik-titik tabrakan
tersebut dipasang detektor-detektor raksasa yg akan mencatat semua serpihan
partikel super kecil yg dihasilkan pada setiap tabrakan. Ukuran konstruksi
salah satu dari detektor tersebut dapat digunakan untuk membangun satu Menara
Eiffel.
Dua proton yang ditembakkan meniru kondisi “Big Bang” dari “plasma kosmik”.
Plasma kosmik adalah keadaan hampir cair yg masih merupakan misteri, yang
terbentuk sebelum partikel-partikel itu dingin agar terbentuk atom
bersama-sama. LHC akan memaksa partikel-partikel ini lepas dari ikatannya,
menjadi substansi dari zat yang terurai – untuk menciptakan “plasma kosmik” yang
asli, dan merekonstruksi kondisi Big Bang.
Menurut penelitian yg dipublikasikan oleh Irina Arefieva dan Igor
Volovich,”Dalam relativitas umum, waktu digambarkan dalam kurva ruang-waktu
berawal dari masa lalu ke masa depan. Tetapi adakalanya kurva tersebut akan
berpotongan, seperti kurva tertutup, yang diinterpretasikan sebagai sebuah
mesin waktu – sekaligus memunculkan kemungkinan perjalanan waktu (time travel)
.
Majalah Discover mengutip ini: “Proses collision (tubrukan proton) di LHC dapat
menyemburkan massa baru yang aneh, dimensi ruang tersembunyi yang membentang,
bahkan menciptakan dimulainya lagi kelahiran kecil jagat raya. Dan sekarang,
seperti yang kita lihat – mungkin sekaligus mesin lorong waktu.”
Large Hadron Collider dibangun untuk menjawab berbagai misteri terbesar
dalam alam semesta, yaitu :
Bagaimana Alam Semesta Bisa
Terbentuk Sampai Bisa Seperti Sekarang Ini ?
Memang para ahli sudah sepakat bahwa
alam semesta terbentuk akibat peristiwa “Big Bang” tapi mereka belum
benar-benar memahami bagaimana dan mengapa alam semesta bisa berkembang seperti
sekarang ini. Dengan mesin LHC bisa diketahui apa yg terjadi [b]sepersejuta
detik[/] setelah big bang terjadi.
Para ahli berharap akan bisa melihat
partikel paling eksotis yaitu “Partikel Higg Boson” atau populer disebut dengan
“Partikel Tuhan”. Mereka sdh punya dugaan sendiri tapi para ahli juga berharap
pada apa yg “tidak terduga”.
Macam Apa Alam Semesta Kita Ini ?
Banyak ahli fisika yg percaya bahwa
alam semesta kita tidak hanya terdiri dari 3 dimensi (ruang dan waktu) seperti
yg kita pahami saat ini. Bahkan ada yg menyatakan bahwa alam semesta sebenarnya
terdapat 10 Dimensi.
Dimana anti-materi berada?
Big Bang menghasilkan “materi” (zat)
dan anti-materi dengan jumlah yg sama, tetapi kita hanya bisa melihat “materi”
saja. Apa yg terjadi dengan anti-materi ? Dengan percobaan LHC bisa dipelajari
perbedaan yg hampir tidak terlihat antara partikel materi dan anti-materi
tersebut.
Kenapa Partikel Memiliki Massa ?
Partikel cahaya atau Photon tidak
memiliki massa. Sedangkan partikel zat lain seperti elektron dan quarks
memiliki massa dan para ahli fisika tidak tahu pasti kenapa bisa begitu.
Terbuat Dari Apakah Alam Semesta
Kita Ini ?
Para ahli hanya mengetahui 4% materi
yang menyusun alam semesta kita sedangkan 96% masih merupakan misteri besar yg
populer disebut “Dark Energy”.
Teori dari “Super Simetri”
berpendapat bahwa semua partikel yg tercipta di alam semesta mempunyai
‘super-partner” sendiri-sendiri. Kalau super-partner ini ada LHC akan mampu mendeteksinya
dan mungkin bisa menjelaskan mistery terbesar alam semesta – Dark Matter dimana
ada yg berpendapat kalau Dark Matter tersusun dari “Partikel Supersimetris “.
Dicuplik dari Jawa Pos :
Eksperimen Terbesar Sepanjang Sejarah yang Dikhawatirkan Picu Lubang Hitam
MEYRIN – Mendekati uji coba perdana Large Hadron Collider
(LHC) di pusat riset nuklir Eropa (CERN) di perbatasan Prancis-Swiss pada
Agustus nanti, ilmuwan Eropa semakin banyak menuai kritik. Baru-baru ini,
sejumlah ilmuwan Amerika Serikat (AS) melayangkan keberatan terhadap rencana
uji coba itu. Mereka juga menuntut CERN berhenti mengembangkan LHC.
“Laporan keamanan yang dipublikasikan CERN pada 20 Juni lalu
mencantumkan beberapa kesalahan yang cukup signifikan,” kata Walter L. Wagner,
salah seorang ilmuwan AS yang menuntut CERN menghentikan proyek LHC. Pada Rabu
(25/6), fisikawan yang juga pengacara itu menyatakan bahwa pengoperasian
akselerator partikel terbesar di dunia tersebut terlalu berisiko.
Mewakili Departemen Energi dan Yayasan Ilmu Pengetahuan
Nasional (NSF), Selasa (24/6), Departemen Kehakiman AS mengajukan mosi
pembatalan proyek tersebut. Padahal, selama ini, dua lembaga itu ikut
menyumbang USD 531 juta (sekitar Rp 4,8 triliun) untuk membangun LHC. Bahkan,
NSF sudah sepakat mendanai biaya operasional tahunan LHC yang jumlahnya
mencapai USD 87 juta (sekitar Rp 800 miliar).
Saat dioperasikan nanti, energi yang dihasilkan LHC
diperkirakan tujuh kali lipat dibandingkan dengan collider lain di Fermilab,
dekat Chicago. Kekuatan luar biasa yang dilepaskan LHC itulah yang memantik
kekhawatiran para ilmuwan AS. Mereka khawatir energi yang dilepaskan LHC bakal
memicu black holes yang mampu menelan bumi.
Namun, kekhawatiran para ilmuwan AS itu ditepis pakar-pakar
CERN. “Dunia tidak akan kiamat karena LHC,” tegas pimpinan proyek Lyn Evans.
Pernyataan senada dipaparkan David Francis, fisikawan yang
bertanggung jawab atas detektor partikel ATLAS pada proyek LHC. Dia hanya
tersenyum saat ditanya apakah dirinya mengkhawatirkan black holes dan partikel
mematikan yang disebut strangelet yang digambarkan para ilmuwan AS. “Jika saya
pikir hal itu akan terjadi, saya pasti sudah pergi dari sini,” katanya
Proyek LHC Picu Kiamat?
Eksperimen CERN ini ternyata tidak mendapat kata sepakat di kalangan ilmuwan.
Menurut sebagian ilmuwan, jika lubang hitam mini tercipta dan terjadi sesuatu
yang di luar perhitungan maka lubang hitam yang memiliki gaya gravitasi super
kuat tersebut dapat membesar tanpa terkendali dan menelan apa saja yang berada
di dekatnya termasuk bumi sehingga terjadi kiamat. Oleh karena itu di sejumlah
negara di Amerika dan Eropa, beberapa ilmuwan telah mengajukan gugatan hukum
agar CERN menghentikan usahanya untuk memecahkan partikel.
Kekhawatiran para ilmuwan AS itu ditepis pakar-pakar CERN. “Dunia tidak akan
kiamat karena LHC,” tegas pimpinan proyek Lyn Evans. Pernyataan senada
dipaparkan David Francis, fisikawan yang bertanggung jawab atas detektor
partikel ATLAS pada proyek LHC. Dia hanya tersenyum saat ditanya apakah dirinya
mengkhawatirkan black holes dan partikel mematikan yang disebut strangelet yang
digambarkan para ilmuwan AS.
Seluruh catatan yang menyebutkan LHC mungkin saja akan menghasilkan
“Medium-sized Bang” atau mini blackhole yang tidak bisa dikendalikan, dibantah
oleh ilmuwan-ilmuwan CERN: mereka meyakinkan kita bahwa “meski blackholes bisa
diciptakan, hal ini masih terlalu kecil dan terlalu cepat jika dikatakan akan
menghasilkan tenaga gravitasi yang kuat”. “Kita bahkan tidak tahu apa yang akan
terjadi” ujar fisikawan Perancis, Yves Schutz. “Kita sekarang berada dalam
domain energi yang tak seorangpun pernah menyentuhnya.”
Pendapat mengenai risiko di atas terlihat masih belum ada kesepatan. Kita tentu
saja dapat menilai kelayakan mega proyek LHC dengan berbasiskan pemahaman kita
mengenai manajemen risiko. Menilai risiko suatu proyek dimulai dengan menilai
frekuensi kejadian dan dampak atas terjadinya risiko.
Frekuensi kejadian dapat didekatkan dengan probabilitas terjadinya risiko. Kita
ketahui bahwa proyek memiliki tingkat kompleksitas. Sedangkan ukuran tingkat
kompleksitas diantaranya adalah ukuran proyek, banyaknya item pekerjaan,
banyaknya orang yang terlibat, tingkat hubungan organisasi, teknologi, dan
beberapa yang lain. Pada proyek LHC, jelas memiliki tingkat kompleksitas yang
sangat tinggi. Ini ditunjukkan dengan ukuran proyek yang besar , jumlah orang
yang terlibat sangat banyak, jumlah item pekerjaan luar biasa banyak, hubungan
antar bagian organisasi juga dipastikan memiliki kerumitan yang tinggi dan
teknologi yang digunakan dapat dikatakan sangat rumit. Wajar jika dikatakan
sebagai proyek paling rumit. Terlebih disebutkan bahwa peneliti pun belum dapat
memastikan kejadian yang terjadi setelah proton ditabrakkan dengan kondisi di
atas. Kompleksitas dan tingginya uncertainty membuat probabilitas terjadinya
risiko cukup tinggi.
Sekarang mari kita tinjau mengenai dampaknya. Ada tulisan yang mengatakan bahwa
dampak terbesar dari kegagalan proyek ini adalah munculnya black hole yang
kecil namun memiliki gaya gravitasi yang luar biasa sehingga mampu menarik
materi sekitarnya termasuk bumi. Ini yang dikhawatirkan akan menimbulkan kiamat
seperti yang telah dijelaskan di atas. Dampak ini tentu merupakan dampak risiko
yang terbesar. Adapun dampak kecilnya adalah terbentuknya lubang di area
tersebut akibat ledakan reaktor. Ini juga bisa dikatakan dampak yang sangat
luar biasa.
Berdasarkan penilaian secara kasar mengenai probabilitas dan dampak proyek
tersebut, hasil penilaian risiko bisa dipastikan very-very high. Wajar
kiranya sebagian ilmuwan menghendaki agar proyek tersebut dihentikan.
Argumentasi mereka sangat mungkin berorientasi pada dampak yang mengerikan bagi
seluruh kehidupan di bumi.
(dari beberapa referensi dan tulisan mengenai Mega proyek LHC)